
JAKARTA - Pertumbuhan pasar peruahan telah menunjukkan tren prositif menysul pertumbuhan nilai penjualan pasar perumahan di Jabodetabek dan Banten pada Kuartal III-2016. Indonesia Property Watch (IPW) mencatat, pertumbuhan nilai penjualan tersebut mengalami kenaikan sebesar 8,1%.
Menurut Direktur Eksekutif IPW Ali Tranghanda mengatakan,
kendati trennya positif, namun kondisi akhir tahun harus diwaspadai para pelaku
bisnis properti.
Memasuki semester II pada Agustus lalu, pasar diketahui masih
belum bergerak mengingat sebagian masyarakat masih konsentrasi untuk pemenuhan
pelaporan tax amnesty.
"Setelah tahap I tax amnesty sampai akhir bulan, efektif
hanya tersisa bulan Oktober dan November, sedangkan bulan Desember 2016 relatif
sampai Januari 2017 banyak masyarakat yang menggunakannya untuk liburan.
Sehingga pasar properti belum menjadi isu penting dalam pasar investor,"
kata Ali seperti dikutip dari laman resmi IPW, Selasa (1/11/2016).
Memasuki awal tahun, Ali mengatakan, sebagian masyarakat
disibukkan dengan Pilkada serentak. Tahapan Pilkada khususnya di DKI Jakarta
yang banyak menyita energi memberikan dampak psikologis sehingga banyak pula
investor yang menunda pembelian propertinya.
"Namun demikian perlu diperjelas disini bahwa pasar
properti saat ini bukan tidak mempunyai daya beli ataupun siklus mulai melemah
lagi," ujar Ali.(okz)
0 komentar:
Posting Komentar